Saturday, June 30, 2012

Uppss.. Sorry Kawan-kawan PARTCIDA

Edisi "SANG PEMIMPI"
Meski di bis, tetep nyenyak....

No Komen!

Doa Syafaat Pribadi, model 1


Doa Syafaat Pribadi, model 2

Doa Syafaat Pribadi, model 3

Anak SD bangun tidur...

Capee selesai KULIah

Hoaaamp....

Tidur di sofa terempuk yaa...

Dimana-mana tidur!!!!

Tidur apa berdoa mas??

Raja tidur di kelas...ckckckk

Tidur apa .....????

Tidur ayam, matanya melek setengah!

Awas jangan sampe becek yaa mejanyaa...

Edisi "POSE SENSUAL"
ooopppsss...

Yang penting ada yang dipeluklah....

Pre-wed gretongaann...

Ngenye banget....hahahahaa

Edisi "ARTIS DADAKAN"
Gak ada mikrofon, gayung pun jadii....

Superman apa Supraman?

Abah Sani, pemeran keluarga cemara 2012

Edisi "POSE PALING ANEH"
Udah kayaa ......

Aduuuh, ampir aja jatuuh....

Paling kurang ajar!!!!

BONUS: PESERTA LOMPAT INDAH 2012


Don't try this at home and your school....

Friday, June 29, 2012

PILKADA (PILihlah KAlau aDA) !!!

DKI Jakarta, Ibukota negara yang menurut saya kurang memiliki potensi alam. Entah ada alasan apa sehingga dulu DKI Jakarta dijadikan sebagai ibukota negara kepulauan ini. Meskipun saya asli orang Jakarta, namun saya tidak mau terlalu muluk-muluk memuji kota ini. Banyak kekurangan dari segi infrastruktur dan yang lainnya. Jakarta identik dengan julukan kota metropolitan hanya karena banyak gedung-gedung bertingkat saja, tetapi kalau ditelusuri lebih jauh lagi, bukan hanya gedung bertingkat yang banyak, tetapi rumah-rumah kumuh juga banyak. Banyak asumsi bahwa Jakarta bisa diperbaiki jika ada pemimpin yang pas. Pemimpin yang pas? (kaya iklan kopi aja..ahhahahaa) Coba lihat sebulan terakhir ini di ruas-ruas jalan di Jakarta, banyak pamflet dan spanduk para cagub dan cawagub DKI Jakarta. Mereka semua (lagi-lagi) menjanjikan hal-hal yang terlalu muluk untuk Jakarta. Ada yang menjanjikan 3 tahun untuk perubahan Jakarta menjadi bebas banjir, ada sekolah gratis, dan kesehatan yang gratis. Bukan hanya itu, masyarakat juga terhipnotis oleh para cagub dan cawagub ini dengan membuat komunitas "kotak-kotak" dan lainnya. Kenapa hanya saat menjelang PILKADA semua bersuara, meneriaki janji, dan seolah-olah mendengar aspirasi rakyat?

Simpatik dan dukungan yang mereka cari. Lihatlah para penjilat itu!! Apakah selama ini para pengobral janji itu menepati semua janjinya? Janji, janji, dan janji.. Hanya itu yang bisa mereka berikan sekarang. Ada satu tambahan lagi yang mereka berikan, yaitu kecurangan politik yang sudah marak terjadi seperti memberikan saweran, memberikan sembako gratis, dan memberika pengobatan gratis. Oh ya, tepat hari Kamis, 28 Juni 2012, saya juga melihat salah satu peserta cagub dan cawagub DKI Jakarta memberikan pengobatan gratis dengan berkeliling menggunakan mobil. Siang itu mereka berhenti di dekat Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat. Selama ini kemana aja pak?ckckckck

Selama 18 tahun hidup, saya belum menemukan ada pemimpin yang benar-benar tulus memimpin negeri ini. Semua ada udang di balik batu. Sebagai pemilih untuk PILKADA tahun ini, saya jadi bingung mau pilih siapa. Kalau golput, bisa-bisa ini menjadi celah untuk melakukan politi suara pemilih, tetapi kalau milih, saya merasa berdosa karena memilih orang yang tidak kompeten sebagai pemimpin ibukota negara ini. Haduh, coba ada pemimpin negara yang gak banyak janji tapi kasih bukti konkret. Sayangnya, cuma kebanyakan ngomong dan ngumbar janji, tapi pelaksanaannya kosong..

Duh, maap nih kalo abang-abang ada yang tersinggung.. Aye cuma nyampein isi ati aje nyang punya hak juga dimari... Aye PILih deh KAlau aDA  nyang gak kebanyakan janji dan banyak omong...hahaahaha

Wednesday, June 27, 2012

No Title

Aku termenung sendiri
Sang rambulan pun terdiam
Sayup mata ini membuat aku
Semakin terpuruk akan semuanya

Mengapa kehidupan ini harus ditentukan Tuhan?
Siapa Dia sehingga hidupku diatur olehNya?
Geram dengan semua ini
Salahkah jika aku menuntut dan menyalahkan Tuhan?

Siapakah aku ini?
Begitu rendahkah di mataNya?
Hinakah diriku di hadapanNya?
Jawab aku!!! Kenapa tidak ada yang menjawab?

Aku hanya manusia bodoh
Makhluk paling tolol di jagat raya ini
Menyesali semua yang telah terjadi
Mengkambing hitamkan Tuhan
Yang sampai kini belum kujumpai

Seakan hidup ini hancur
Namun sesungguhnya hidupku tak seburuk yang kubayangkan....

Tuesday, June 12, 2012

Maaf (Sahabat)

Sahabat...
Kau yang selalu mengerti diriku
Kau yang menghiasi hidupku
Kau yang memampukan aku

Sahabat...
Tanpa kau, aku tak ada apa-apanya
Tanpa kehadiranmu, aku sendiri
Sepi, tanpa ada yang menemani

Sahabat...
Inspirasiku hanya kau
Semangatku hanya kau

Sahabat...
Maafkan aku jika selalu melupakanmu
Ijinkanku berlutut dihadapanmu
Memohon maaf karena ku takkan bersamamu
Seperti dulu lagi

Maaf... Maaf.. Dan maaf...
Mngkin hanya kata itu yang kumiliki
Untuk melunasi hutang budiku pada kau
Menghapus kebencianmu kepadaku

Air mataku berlinang
Nafasku terengah-engah
Mataku kan terpejam
Tak tau akankah aku kembali
Melanjutkan hidupku esok hari

Kau takkan kulupakan
Namun aku akan jauh
Bukan secara fisik, namun hati ini...

Sunday, June 3, 2012

Ekspresi Pemuda, Tunjukkanlah!!



            Tepat tanggal 2 Juni 2012, saya bersama dengan rekan-rekan pemuda GKP Tanah Tinggi yaitu Yolla dan Theo serta Bang Charles Gultom, mahasiswa STT Jakarta yang sedang CP II di GKP Tanah Tinggi, menghadiri Ibadah Pentakosta Pemuda Klasis Jakarta. Awalnya memang ada sedikit kesalahan teknis sehingga kami hanya berempat datang ke ibadah yang berlangsung di GKP Kampung Tengah. Namun, dengan tetap bersemangat, kami datang meski dalam kesibukan masing-masing.
Lokasi gereja cukup sulit dijangkau bagi yang baru datang pertama kali kesana seperti saya. Berada di dalam gang dan akses ke sana hanya bisa dilalui sepeda motor dan pejalan kaki. Namun setelah tiba disana, saya terkejut dengan kehadiran pemuda GKP se-Klasis Jakarta serta 4 gereja dari Klasis Purwakarta, yaitu GKP Jatiranggon, GKP Kampung Sawah, GKP Pondok Melati, dan GKP Jati Asih. Ramai dan euphoria pemuda remaja sudah terasa saat mengisi daftar hadir. Bertegur sapa, berkenalan, dan mengobrol antar pemuda remaja GKP.
Acara berlangsung sangat menarik dan berbeda dari ibadah pemuda remaja pada umumnya. Tidak lagi monoton, namun sangat ekspresif dan saya berpikir bahwa inilah identitas pemuda remaja GKP yang selama ini sulit untuk diekspresikan mereka di jemaat masing-masing. Meski ekspresif, namun ciri khas GKP yaitu berada di wilayah Pasundan atau Jawa bagian Barat masih kental terasa. Mengapa? Karena alat musik yang dipakai selain band adalah musik keroncong. Musik keroncong? Ya, benar. Ini sangat menarik ketika lagu-lagu dari Kidung Jemaat, Pelengkap Kidung Jemaat, dan Nyanyikanlah Kidung Baru di lantunkan dengan alunan musik keroncong. Sekilas saya melihat alat musik keroncong yang dipakai adalah ukulele, seruling, biola, gitar klasik, dan cello. Grup musik keroncong ini bernama Tjongkikuk.
Setelah itu, yang tidak kalah menarik adalah setelah pembacaan Alkitab, dilakukan talkshow bersama 3 orang pemuda remaja yang memiliki pengalaman-pengalaman yang cukup menarik. Pertama adalah Ferren yang menceritakan pengalamannya yang menjadi ketua kelas saat SMPN 20, ketua osis saat SMA di PSKD 2, hingga menjadi presiden mahasisa saat kuliah di Universitas Padjadjaran, Bandung. Kedua adalah Milza yang menceritakan bahwa dia memilih untuk mengambil S2 Psikolog dengan beasiswa penuh dan menolak untuk dijadikan PNS di sebuah rumah sakit pemerintah. Ketiga adalah Pandu yang merupakan seorang atlet renang dan telah mengikuti PON membela DKI Jakarta dan sebentar lagi dia akan membela Indonesia dalam Singapore Open. Ferren dan Pandu  adalah pemuda remaja GKP Kampung Tengah sementara Milza adalah pemuda remaja GPIB. Disela-sela talkshow, ada seorang pemudi GKP yang bertanya dan ternyata dia adalah atlet senam aerobik yang akan bertanding pada PON bulan September nanti. Saya sama sekali tidak menyangka bahwa ternyata ada pemuda pemudi GKP yang merupakan atlet. Sungguh bangga sekali saya menjadi pemuda GKP. Mereka menceritakan bahwa tanpa adanya bimbingan Tuhan Yesus melalui Roh Kudus, mereka tidak bisa mendapatkan ini semua. Dengan tekun berusaha dan berdoa mereka bisa seperti sekarang ini. Satu lagi yang membuat saya terkejut adalah dengan kehadiran grup band “Ministri” dari GKP Tanjung Barat yang membawakan lagu ciptaannya sendiri.
            Sungguh sore menjelang malam yang indah. Saya mungkin tidak bisa tidur lelap malam ini karena masih kagum dengan potensi-potensi yang dimiliki pemuda remaja GKP saat ini. Sekarang yang saya tahu, hanya di Klasis Jakarta, bagaimana dengan klasis yang lain? Saya menduga akan banyak saya jumpai pemuda remaja GKP yang memiliki potensi emas. Ibadah ini membuat saya tidak mau kalah untuk menjadi hebat seperti mereka dan membawa pemuda remaja GKP Tanah Tinggi untuk bisa mengembangkan potensinya di gereja. Mungkin sekarang grup band dari GKP Tanjung Barat, saya yakin pada kesempatan yang lain, grup band GKP Tanah Tinggi juga akan tampil sebagus dan sebaik mereka.
            Sebagai penutup ibadah pemuda remaja itu, lagu penutup diiringi oleh grup ansamble dari Komisi Pelayanan Anak GKP Kampung Tengah. Ini adalah hasil dari lomba ansamble musik anak yang diselenggarakan oleh Klasis Jakarta juga. Ternyata program yang bisa mengembangkan bakat seperti ini harus dibuat secara rutin agar tidak sia-sia semua program yang dibuat oleh masing-masing komisi. Program itu bukan hanya untuk bersenang-senang dan menghabiskan uang banyak, tetapi bisa bermanfaat untuk kedepannya.
            Ekspresi pemuda remaja Klasis Jakarta telah terlihat. Pemuda remaja GKP Tanah Tinggi sebagai bagian dari pemuda remaja GKP Klasis Jakarta, maukah berekspresi seperti mereka? Ayo pemuda remaja GKP Tanah Tinggi dan semua pemuda di Indonesia, kita ekspresikan masa muda kita di gereja dan masyarakat dengan hal-hal yang bermanfaat, jangan ekspresikan masa muda kita di luar sana dengan hal-hal yang tidak berguna seperti narkoba! Tuhan Yesus melalui curahan Roh Kudus akan selalu menuntun dan membimbing kita dalam mengekspresikan masa muda kita di gereja kita tercinta, GKP Tanah Tinggi.